Dunia pengadilan memang salah satu panggung sandiwara yang penuh dengan kelicikan maupun kelucuan yang mampu mngharubiru pentas kehidupan ini. Di Indonesia sendiri dalam sidang pengadilan selalu ada permainan di belakangnya, kalau tidak ada permainan bagaimana bisa terjadi banyak kejanggalan yang membuat rakyat kecil selalu menjadi pelengkap penderitanya.
Maling sandal jepit dianggap maling duit
Hidupnya pun dijepit dan dicapit
Tak perduli buktinya selilit
Yang penting pengadilan berjalan sesuai prosedur
Prosedur bagi mereka yang berduit
Mengatur jalannya persidangan sesuai perjanjian.
Sepertinya para hakim dan jaksa di negeri ini, bahkan para polisi sudah tidak takut lagi pada Tuhan
Para pejabat tinggi di daerah dan pusat juga sudah tidak takut lagi pada Allah
Mereka lebih CINTA UANG daripada mencintai KEADILAN
Keadilan bisa di beli dengan uang, uang bisa membeli keadilan
Bahkan mungkin mereka akan membeli Tuhan Allah kalau ada yang menjualnya?
Untunglah masih ada hakim yang mampu bertindak bijaksana dalam sebuah kasus yang terlihat sepele namun cukup menarik perhatian. Seorang lelaki telah menyerang wanita karena sebuah pertengkaran di sebuah tempat perbelanjaan, akhirnya persoalan itu berlanjut ke pengadilan, sebab sang wanita tidak terima telah ditampar pipinya.
“Kenapa anda menyerang wanita itu?”
“Karena dia berkata kasar kepada saya!” Jawab lelaki itu emosional.
“Baiklah, tapi Anda harus ingat, TIDAK BOLEH MENYERANG WANITA, kecuali dengan……BUNGA!”
Sekian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar