10 Reflections for Young Hackers
(10 REFLEKSI UNTUK HACKER-HACKER MUDA)
Hacker and Himself
2. Sial website pribadi gue dihacked, trus berusaha giat untuk pembalasan dendam. Dont be stupid!!!, yang harus dilakukan adalah membangun sistem keamanan baru dengan mempelajari kelemahan-kelemahan yang berhasil ditembus penyerang. Cyber War is not such a stupid thing, it’s about how to raising your ability and knowledge through experience, your enemies are those people who mastery the informations, keep them as secret and put so much restriction on internet. “Musuh utama mu adalah hasrat untuk menjaili orang lain dan melakukan tidakan-tindakan negatif untuk kepentingan pribadi merugikan orang lain.”
3. Gak pernah ngisengin komputer ‘tetangga.’ Kenapa mesti menjadikan orang ‘awam’ teknologi sebagai korban, sama sekali gk ada tantangan dan gak bertanggungjawab. Kalian cuma membuang-buang waktu mengerahkan kemampuan untuk hal-hal iseng dan gk berguna. Dengan mengobrak-abrik privacy orang lain, hacker tidak jauh berbeda dengan wartawan2 gosip di TV2. Gue lebih milih nebus pertahanan JESTOR, Google Books, etc buat dapetin buku and artikel yang bisa gue bagi-bagiin ke kawan2 cyber. Lebih milih bikin hidden account baru diperpustakaan2 Universitas beken di dunia macem Cambridge, Berlin, Harvard, ANU, MIT, supaya bisa ngakses informasi-informasi cerdas dan berguna buat ningkatin kemampuan.
Hacker and Society
4. Masih ada yang nanya gimana cara nge-deface web org lain and masih ada yg nanya gimana cara nyuri password FB, Yahoo, etc org lain, dont be silly!!! Tujuannya cuma buat iseng and nguji kemampuan, what a pity!!. Silahkan uji kemampuan kawan sendiri dengan permittion, kalian bisa belajar banyak dari membangun persekawanan yang positif, and keep on your track. Kalau emang mau disebut keren ikutin gaya hacker gaul Inggris yang nge-deface lebih dri 300 website dan nyisipin pesan anti nuklir, that was awasome!
5. Cari duit gratis, ngumpulin dolar and belanja pake kartu kredit orang (even bukan punya orang Indonesia) you’re not a hacker, you’re a muger!! carder!!. Apa bedanya sama mencuri or ngerampok. Setiap kejahatan diakumulasi dan gk ada satu hal pun yang tidak meperoleh ganjaran kelak. Gak ada cerita carder jadi kaya terus hidup seneng dengan hasil jarahannya, yang ada jadi penghuni penjara. Kalau Anonops berhasil dengan memberi pelajaran untuk VISA, Master dan Paypal, yang mereka lakukan adalah memberi pelajaran tentang prinsip keberpihakan capital pada kekuasaan konspirasi dan memperjuangkan Internet Freedom.
6. Pihak Rektorat dalam waktu dekat akan mengumumkan kebijakan baru yang mewajibkan mahasiswa memenuhi kehadiran dikelas 90 % untuk syarat lulus MK dan minimal grade C. Gak ada cara lain selain nge-hack website kampus, gue pilih site defacement dengan menyusupkan pesan kalau kecerdasan seseorang gak bisa diukur dari kehadiran dikelas sementara kita jauh lebih bisa mengeksplorasi pengetahuan dan skill diluar wajib absensi.
7. Salah satu produk ‘kondom’ mempromosikan produk barunya dengan membagi-bagi secara bebas produknya di jalan-jalan dan melakukan poling diwebsite yang isinya mengukur tingkat partisipasi generasi muda dalam penggunaan pengaman dalam hubungan seksual mereka. STUPID, MORON!!! Kampanye merusak generasi MUDA untuk mendorong mereka melakukan seks bebas, GET LOST YOU KONDOM!!!
Hacker and Politics
8. Pengadilan yang isinya mafia-mafia rakus duit ngejatuhin hukuman ke bokap gue karena dituduh spionase pemerintah. Kekuasaan konspirasi akhirnya ngebawa bokap ngedekem di penjara padahal yang gue tahu beliau adalah aktivis politik yang sesungguhnya berteriak untuk keadilan dan kesejahtraan rakyat dengan mengkritisi penguasa. Hack sistem keamanan penjara yang terkomputerisasi!!!! Kantor-kantor polisi yang korup!! dan pengadilan yang ‘mucikari’ alias pelacur hukum kelas elit (Plus hack hidup dan matinya para koruptor, kejar mereka sampe pintu neraka, musnahkan dan buat mereka melebur di dunia maya!!! Gantung koruptor pake kabel Optik trus kubur jasad busuknya di selat Jawa, siapa tahu akses internet lebih baik).
9. Ganyang Malaysia!! Kampanye hacker Indonesia yang sesungguhnya mengibarkan bendera perang. Hacking politik (Hacktivism) adalah suatu tindakan dimana kemajuan teknologi dalam hal kemampuan teknis komputer digunakan untuk menyisipkan pesan-pesan humanity (kemanusiaan) -anti penindasan anti totalitalitarian, global justice, HAM dan dunia masa depan yang damai tanpa perang tanpa nuklir, bukan sentimen nasionalisme dengan mengibarkan bendera perang seolah menguji kemampuan siapa yang lebih hebat. Menjadi anak muda yang nasionalis adalah mereka yang terus belajar dan siap mengerahkan kemampuannya untuk menghancurkan ‘kebodohan’ anak-anak bangsa, mereka yang siap mengkontribusikan kemampuannya untuk memajukan dunia IT tanah air dan mengkampanyekan melek teknologi sampai ke pedalaman.
10. Waktu lagi surfing bebas gue nemuin titik kelemahan sistem keamanan komputer badan inteligen satu negara penguasa yang menjadi arus komunikasi lintas dunia. Intinya mereka sedang mengembangkan senjata nuklir untuk menciptakan tatanan dunia masa depan dibawah kekuasaan negara-negara rakus. Leack datanya dan kirim ke WL (hehehe kalau yg ini beresiko tinggi hanya dilakukan oleh yang berpengalaman J dont try this at your computer!!!).
Sumber: http://www.binushacker.net/10-reflection-for-young-hackers.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar