Pages

Ads 468x60px

Labels

Minggu, 27 November 2011

Kumpulan Kisah Karya Paulo Coelho

Membayar dengan Harga yang Pantas
Nixivan mengundang kawan-kawannya untuk makan malam dan memasak daging yang lezat untuk mereka. Tiba-tiba, dia sadar bahwa ia tak punya garam. Kemudian Nixian memanggil anaknya. ”Pergilah ke desa dan belilah sebungkus garam, tapi bayarlah dengan harga yang pantas; jangan terlalu mahal ataupun terlalu murah.”
Anaknya pun terkejut.
”Saya bisa mengerti mengapa kita tak boleh membayar terlalu mahal Ayahku, tetapi
jika kita mampu menawar lebih murah, mengapa kita tidak menghemat uang kita saja?” ”Hal itu merupakan sebuah pemikiran yang wajar jika kita hidup di kota besar, namun hal itu dapat menghancurkan desa kecil seperti desa kita.” Ketika tamu-tamu Nixian yang mendengar pembicaraan mereka ingin mengetahui mengapa mereka tidak boleh membeli garam lebih murah padahal mereka mampu, Nixian lalu menjawab: ”Satu-satunya alasan orang untuk menjual garam lebih murah dari biasanya adalah karena dia sangat membutuhkan uang. Dan barangsiapa yang mengambil keuntungan dari keadaan itu, maka ia tidak menghormati keringat dan perjuangan dari mereka yang telah bekerja keras untuk mehasilkan garam itu. ”Namun hal yang kecil seperti itu tak akan mungkin sampai menghancurkan sebuah desa.” ”Awalnya, hanya sedikit ketidak-adilan yang terjadi di dunia ini, namun orang yang datang setelah itu kemudian menambah porsinya, mereka selalu berpikir bahwa itu adalah hal yang kecil dan tidak penting. Dan sekarang, lihatlah apa yang terjadi dengan dunia ini.”


Pembunuh Naga

Zhuangzi, seorang penulis terkenal dari Cina, menceritakan kisah Zhu Pingman, yang mengembara mencari guru dengan tujuan mempelajari cara yang terbaik untuk membunuh naga. Sang guru melatih Pingman selama sepuluh tahun penuh, hingga ia selesai diasah untuk menyempurnakan teknik membunuh naga yang paling mutakhir. Pingman yang menghabiskan sisa hidupnya mencari naga guna memamerkan kemampuannya merasa sangat kecewa karena ia tak pernah menemukan naga seekor pun.Penulis cerita ini kemudian berkomentar: ”Kita semua mempersiapkan diri kita untuk membunuh naga, Namun berakhir sebelum dapat melahapnya karena hal-hal kecil yang tak pernah membuat kita terusik untuk memperhatikannya.

Hakikat Sebuah Pengampunan

Salah seorang prajurit Napoleon melakukan sebuah kejahatan (kisah tersebut tidak menceritakan tentang kejahatannya) dan ia dituntut hukuman mati. Pada pagi hari, sesaat sebelum ia akan ditembak, ibu dari anak itu datang untuk memohon agar anaknya terhindar dari hukuman mati. ”Nyonya, perbuatan anak anda tidak pantas diampuni.” ”Saya tahu,” kata sang ibu. ”Jika hal tersebut dilakukan, maka itu bukanlah sebuah pengampunan sejati. Untuk memaafkan adalah kemampuan untuk melampaui balas dendam ataupun keadilan.” Setelah ia mendengar kata-kata itu, Napoleon merubah hukuman mati untuk prajuritnya tersebut menjadi pengasingan

Kenikmatan dan Lidah

Seorang guru Zen sedang beristirahat bersama salah satu muridnya, ketika tiba-tiba ia mengambil buah melon dari dalam tasnya dan membelahnya menjadi dua agar mereka berdua dapat memakannya. Ketika mereka makan, muridnya bertanya: ”Guruku yang bijaksana, karena semua yang anda lakukan memiliki makna, mungkin tindakan anda berbagi buah melon ini dengan saya adalah pertanda bahwa anda ingin mengajarkan kepada saya sesuatu.” Sang guru melanjutkan makan-nya tanpa menjawab. ”Sikap diam anda jelas sekali menyembunyikan sebuah pertanyaan,”Muridnya bersikeras, ”Dan pertanyaannya pastilah begini: apakah kenikmatan yang aku alami karena memakan buah yang lezat ini terletak pada melonnya ataukah pada lidahku?” Sang guru tidak berkata apapun. Muridnya kemudian melanjutkan dengan bersemangat: ”Dan karena semua hal dalam hidup ini memiliki arti, saya pikir saya telah dekat mendekati jawaban dari pertanyaan itu: Kenikmatan adalah sebuah tindakan penuh cinta dan ketergantungan antara kita, karena tanpa buah melon, maka tidak akan ada objek kenikmatan. Dan tanpa lidah..... ”Cukup!” kata sang guru.”Orang bodoh sejati adalah orang yang mengira dirinya sangat pintar dan menghabiskan seluruh waktunya untuk memaknai segala sesuatu. Buah melon ini lezat, dan itu cukup. Sekarang biarkan aku makan dengan tenang!”

Ingin Selalu Dikenang

Di dalam biara Sceta, Kepala biara Lucas mengumpulkan para saudara dan berkhutbah.
”Mungkin kamu semua akan dilupakan ” ia berkata
”Tapi mengapa ” salah seorang saudara bertanya. ”Bukankah itu berarti teladan kita
tak akan pernah bermanfaat untuk menolong mereka yang membutuhkan?” ”Ketika semua orang benar, tidak ada yang akan memperhatikan orang yang bertindak untuk menjadi teladan.” Kepala biara menjawab. ”Setiap orang melakukan yang terbaik, tanpa pernah berfikir bahwa dengan bertindak seperti itu mereka melakukan hal itu untuk saudaranya. Mereka mencintai saudaranya karena mereka mengerti bahwa ini merupakan bagian dari hidup dan mereka mematuhi hukum alam. Mereka membagi kepemilikan mereka agar tidak menimbun lebih dari yang mampu mereka bawa, karena perjalanan terus berlangsung seumur hidup. Mereka hidup bersama dalam kebebasan, memberi dan menerima, tidak menuntut apapun dan tidak menyalahkan siapapun. Itu sebabnya mengapa amalan mereka tidak pernah dibicarakan dan itu pula sebabnya mereka tak pernah meninggalkan kisah. Jika saja kita mampu mencapai hal yang sama sekarang: untuk membuat kebajikan sebagai hal yang biasa sehingga kita tidak perlu memuji orang yang menjalankan hal tersebut.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample Text

NikiComic